Pimpinan DPRD Kabupaten Rembang didampingi Sekretaris DPRD, merespon aksi demontrasi yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rembang, Selasa (13/4/2022) di depan gedung DPRD Kabupaten Rembang, sebagai upaya tindaklanjut dari surat pemberitahuan aksi dan audiensi sehari sebelumnya.
Mereka menyampaikan beberapa tuntutan kepada anggota dewan dan pemerintah daerah untuk disampaikan kepada pemerintah pusat, diantaranya untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Korlab aksi tersebut, Kiki Pradana menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk representasi keresahan masyarakat atas kenaikan beberapa bahan pokok, BBM, LPG, dan juga PPN beberapa waktu terakhir.
“Kami menuntut agar pemerintah mengusut tuntas penyebab kelangkaan minyak goreng yang menyebabkan harganya naik. Kami juga menuntut agar Presiden Jokowi untuk mengevaluasi kinerja menteri agar lebih becus bekerja dan menindak tegas pejabat yang membuat gaduh” teriak Kiki yang diikuti oleh teriakan mahasiswa lainnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rembang, Ridwan yang kala itu hadir, menyampaikan bahwa mereka memastikan bahwa tuntutan yang disampaikan akan diperhatikan dan diteruskan ke pusat.
“Intinya kami mendukung dan siap memfasilitasi apa yang menjadi tuntutan teman-teman semua. Kalau bukan teman-teman mahasiswa yang menjadi penggerak, lalu siapa lagi. Jadi, pasti akan kami dukung” tegasnya.
Aksi demo berjalan dengan tertib dan damai. Mahasiswa mulai membubarkan diri setelah Surat Terbuka Tuntutan Aksi PMII Rembang selesai ditandatangani oleh Ketua DPRD Kabupaten Rembang, H. Supadi, Kepala Dindakop UMKM, Mahfudz, dan para Ketua Komisariat PMII yang turut hadir. (hznl/Nun/setdprd)